IP address adalah alamat sebuah perangkat bisa komputer,
laptop, smartphone, perangkat jaringan. Berguna untuk mengalamatkan suatu perangkat agar bisa berkomunikasi antar
perangkat.
IP
address sekarang ini ada 2 yaitu IPv4 dan IPv6.
1.
IPv4
IPv4 terdiri dari 32 bit yang terbagi
menjadi 4 oktet(8bit).
IP address terdiri dari 5 kelas A, B, C, D
dan E. untuk penggunaan hanya kelas A, B dan C. untuk kelas D dan E tidak
digunakan karena hanya untuk penggunaan
tertentu saja. Berikut adalah tabel IPv4.
Kelas
|
Format
|
Range
|
Jumlah Host
|
A
|
Net.Host. Host. Host
|
1-126
|
16.777.214
|
B
|
Net.Net. Host. Host
|
128-191
|
65.534
|
C
|
Net. Net. Net.Host
|
192-224
|
255
|
Contoh Ipv4:
10.2.5.1
172.16.20.3
192.168.1.2
2. IPv6
IPv6 terdiri dari 128 bit yang terbagi
menjadi 8 bagian dimana setiap bagian itu terdiri dari 16 bit. Sekarang ini
IPv6 sudah mulai digunakan karena IPv4 sudah habis dan tidak efisien. Jumlah
dari host IPv6 adalah sekitar 2 pangkat 128 atau 3,4 x 10 pangkat 38.
Contoh IPv6:
2001:0db8:0000:0000:0000:ff00:0042:8329
Subnetting
Adalah
proses memecah atau membagi jaringan untuk menjadi lebih kecil untuk menjadi lebih mudah, hemat bandwidth dan jaringan lebih sederhana tapi tetap terstruktur.
Sebagai contoh misalkan ada beberapa ruangan yang memakai alamat IP
192.168.10.0 tapi tidak dilakukan subnetting, ketika ada yang mengirim data
maka jaringan akan membroadcast sebanyak 255 host karena tidak dilakukan
subnetting dahulu ini akan memperlambat dan menguras bandwidth. Tapi jika
dilakukan subnetting terlebih dahulu, misalkan menjadi 4, maka jaringan hanya
memeriksa Ip address tersebut ada dibagian mana tanpa harus mengirim broadcast
kesemua host.Subnetting ada beberapa cara diantaranya decimal bertitik, CIDR dan VLCM. Pada tulisan ini akan dibahas subnetting dengan cara CIDR.
Subnetting dengan
cara CIDR.
Subnetting dengan cara ini menggunakan
metode classless, dimana untuk menentukan kelas digunakan nilai netmasknya.
Untuk kelas C : /25
sampai /30
Untuk kelas B : /17
sampai /30
Untuk kelas A: /9
sampai /30
Dalam melakukan subnetting CIDR ada
beberapa rumus untuk menghitungnya, yaitu:
1. Jumlah
subnet = 2X
2.
Jumlah host per subnet = 2Y-2
3. Jumlah
blok subnet = 256-nilai oktet terakhir
:: X = nilai 1 pada
oktet terakhir
:: Y = nilai 0 sampai
oktet terakhir
Contoh 1 Kelas C:
IP 192.168.10.2/26,
subnet mask 255.255.255.192(11111111.11111111.11111111.11000000)
• Jumlah
subnet = 2X = 22 = 4 subnet
• Jumlah
host per subnet = 2Y -2 =26-2=62 host
• blok
subnet = 256-192=64 subnet
maka blok subnetnya=0,64,128,192
maka tabelnya:
Subnet
|
Range
|
Broadcast
|
192.168.10.0
|
192.168.10.1 -
192.168.10.62
|
192.168.10.63
|
192.168.10.64
|
192.168.10.65 -
192.168.10.126
|
192.168.10.127
|
192.168.10.128
|
192.168.10.129 - 192.168.10.190
|
192.168.10.191
|
192.168.10.192
|
192.168.10.193 - 192.168.10.254
|
192.168.10.255
|
Contoh 2 Kelas C:
IP 192.168.10.8/27, subnet mask
255.255.255.224(11111111.11111111.11111111.11100000)
• Jumlah
subnet = 2X = 23 = 8 subnet
• Jumlah
host per subnet = 2Y -2 =25-2= 30 host
• blok
subnet = 256-224= 32 subnet
maka
blok subnetnya = 0,32,64,96,128,160, 192,224
Maka Tabelnya:
Subnet
|
Range
|
Broadcast
|
192.168.10.0z
|
192.168.10.1 -
192.168.10.30
|
192.168.10.31
|
192.168.10.32
|
192.168.10.33 -
192.168.10.62
|
192.168.10.63
|
192.168.10.64
|
192.168.10.65 -
192.168.10.94
|
192.168.10.95
|
192.168.10.96
|
192.168.10.97 -
192.168.10.126
|
192.168.10.127
|
192.168.10.128
|
192.168.10.129 - 192.168.10.158
|
192.168.10.159
|
192.168.10.160
|
192.168.10.161 - 192.168.10.190
|
192.168.10.191
|
192.168.10.192
|
192.168.10.193 - 192.168.10.222
|
192.168.10.223
|
192.168.10.224
|
192.168.10.225 - 192.168.10.254
|
192.168.10.255
|
Contoh 3 Kelas B:
IP 172.17.1.2/18, subnet mask
255.255.192.0 (11111111.11111111.11000000.00000000)
• Jumlah
subnet = 2X = 22 =4 subnet
• Jumlah
host per subnet = 2Y -2 =214-2= 16382 host
• blok
subnet = 256 - 192=64 subnet
maka
blok subnetnya=0,64,128,192
Subnet
|
Range
|
Broadcast
|
172.17.0.0
|
172.17.0.1
- 172.17.63.254
|
172.17.63.255
|
172.17.64.0
|
172.17.64.1 - 172.17.127.254
|
172.17.127.255
|
172.17.128.0
|
172.17.128.1 -
172.17.191.254
|
172.17.191.255
|
172.17.192.0
|
172.17.192.1 -
172.17.255.254
|
172.17.255.255
|
Contoh 4 Kelas A:
IP 10.20.0.0/10, subnet mask
255.192.0.0 (11111111. 11000000.00000000.00000000)
• Jumlah
subnet = 2X = 22 =4 subnet
• Jumlah
host per subnet = 2Y -2 =222-2= 4194304 host
• blok
subnet = 256 - 192=64 subnet
maka
blok subnetnya=0,64,128,192
Subnet
|
Range
|
Broadcast
|
10.0.0.0
|
10.0.01 - 10.63.255.254
|
10.63.255.255
|
10.64.0.0
|
10.64.0.1 -
10.127.255.254
|
10.127.255.255
|
10.128.0.0
|
10.128.0.1 -
10.191.255.254
|
10.191.255.255
|
10.192.0.0
|
10.192.0.1 -
10.255.255.254
|
10.255.255.255
|
Diatas adalah contoh-contoh dari
subnetting dengan cara CIDR, karena CIDR ini classless maka untuk Kelas A
hostnya bisa hanya 2 host(/30) berbeda dengan tabel pertama bahwa kelas A
hostnay terdiri dari 3 oktet, tapi dengan classless maka kelas A host bisa dalam
1 oktet saja.tetapi tidak dengan Kelas B dan C, itu bisa dilihat dari nilai
CIDR yang sudah disebutkan.
Untuk lebih jago atau handal bisa berlatih
terus menerus agar lancar dan cepat dalam melakukan subnetting. Sekian dan
Terima Kasih.
0 komentar
Posts a comment